Banyuasin,KB- Pemerintah Kabupaten
Banyuasin pada tahun 2018 akan membentuk Badan Pengelola Kota Terpadu
Mandiri (KTM) Telang, rancangan Peraturan Bupati tentang hal ini tengah
di persiapkan. Pembentukan Badan pengelolaan ini dimaksudkan untuk
memaksimalkan pelaksanaan program dan sistem pengelolaan KTM yang di
proyeksikan sebagai pusat bisnis bagi masyarakat.
"KTM Telang ini merupakan salah satu pembangunan kewilayahan yang
melibatkan semua lintas sentoral dan diperlukan senergi program antar
lintas sektoral yang ada. Maka untuk memaksimalkan hal itu, telah
disetujui pembentukan Badan Pengelolaan KTM Telang," kata Kadisnakertran
Banyuasin Ir M Syahrial MT dalam rapat Pokja KTM Telang terkait
evaluasi pelaksanaan kegiatan 2017 dan rencana program tahun 2018 di
Kantor Pengelola KTM Telang Desa Muliasari Kecamatan Tanjung Lago
Banyuasin, Selasa 14 November 2017 lalu.
Bupati Banyuasin SA Supriono dalam arahannya mengatakan bahwa yang
menjadi persoalan di pemerintah pusat mengenai pengelolaan KTM Telang
belum maksimal menempatkan diri sebagai pusat bisnis karena
masing-masing berjalan sendiri-sendiri, belum bisa meminimalkan KTM
Telang untuk bisa menjadi kawasan yang tumbuh secara cepat.
"Pada konsepnya anggaran sudah dialokasikan, sistem sudah ada.
Pengelolaan KTM Telang seharusnya dilepaskan dari aroma birokrasi. Maka
awal tahun 2018 ini Kepala KTM Telang dijadikan Badan Pelayanan Umum
Daerah (BPUD),"katanya.Semua aset yang telah diserahkan ke Pemerintah Daerah terang
Supriono, dikeluarkan seperti PDAM, Pasar, Gedung Pengelola dan Pusat
Bisnis semua harus menjadi aset milik KTM Telang. Kemudian Kepala KTM
Telang harus membagi tugas devisi-devisi seperti devisi air bersih,
devisi pengelolaan gedung,devisi agro bisnis,devisi pasar,devisi
terminal dan sebagainya.
"Kepala KTM Telang setiap tahun harus
menyampaikan rapat rencana umum belanja tahunan KTM Telang, tidak perlu
lagi dianggarkan oleh pemerintah daerah,"tegasnya.Dalam kesempatan ini, Bupati Supriono juga menegaskan bahwa lahan
seluas 5 hektar harus dilakukan tindakan, warga yang masih menempati
lahan tersebut segera di pindahkan, kemudian ditimbun dan dijadikan
terminal tipe C dan lahan yang 7 hektar dijadikan tempat pembibitan
benih padi.
"Kepala KTM harus berpikir di 41 Desa yang ada dalam wilayah
KTM apa yang bisa dikerjakan, peternakan sapi, bebek, ayam atau
budidaya ikan. Maka KTM harus bisa memberikan arahan bagi OPD untuk
mengerjakan sesuatu di wilayah KTM, kalau hanya menunggu program OPD
tidak akan pernah jalan,tetapi KTM harus memberikan ruang dan ada skema
bisnis dan skema pembangunan sehingga OPD bisa memprogramkan program
kerjanya,"jelasnya.
Ketua Pokja KTM yang juga Kepala Bappeda dan Litbang Banyuasin dalam
laporannya, bahwa pada tahun 2017 telah dilakukan rehab dan beberapa
pembangunan sarana dan prasarana KTM Telang, kemudian pembebasan lahan
yang ditempati masyarakat dan nantinya akan dibangun terminal.Untuk DED terang Zulkifli, sudah ada namun belum dikerjakan dengan
pekerjaan fisik yaitu DED jalan Mekar Sari termasuk DED jembatan
sehingga perlu dicarikan anggaran baik di pusat,Provinsi maupun daerah.
Namun yang sudah dikerjakan rehab LKM BMT,Gedung pusat bisnis, rehab
Islamic Centre termasuk Masjid,pelebaran bahu jalan dan juga pengecatan
trotoar jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Supriadi mengatakan pembangunan pelabuhan di
KTM Telang maupun Sri Menanti anggaran tahun 2017 digeser menjadi tahun
2018. Status jalan umum didepan KTM Telang menunggu petunjuk teknis
tahun 2018 termasuk penyemberangan dari Sri Tiga ke Karang baru menunggu
petunjuk teknis.
Kadis Perikanan Kosarudin, mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan
bantuan pengembangam budidaya perikanan pada masyarakat di kawasan KTM
Telang berupa bibit ikan dan budi daya ikan patih di Desa Banyu Urip.
"Tahun 2017, Di Desa Bangun Sari kita bantu mesin Mesin pakan ikan
termasuk bantuan kolam ikan dan budidaya ikan patin. Dan di Desa
Muliasari bantuan sarana produksi ikan tidak terpal. Kendala kita, PH
air dikawasan KTM ini cukup tinggi sehingga menjadi kendala dalam
pengembangan sektor perikanan,"jelasnya.
Badan Ketahanan Pangan Romlah SP, mengatakan pihaknya sudah membangun
satu unit lumbung dengan ukuran 6 x 10 M di Muara Telang. Dikawasan
Tanjung Lago pada tahun 2013 telah dibangun 3 unit Lumbung.elanjutnya, Kadis Kominfo Banyuasin Erwin Ibrahim bahwa bantuan dari
Kementerian Stasium Radio di KTM Telang sudah diserahterimakan ke
Kominfo tetapi tidak ada izin siaran dari Kementerian,maka syaratnya
harus ada Perda. "Perda penyiaran baru disahkan DPRD untuk mengajuhkan
izin siaran tetap,"katanya.
Pusat radio suara Banyuasin terang Erwin ada di Pangkalan Balai dan
akan dihidupkan stasiun riley di KTM Telang. "Kalau sudah ada izin
siaran resmi dari kementerian, radio di KTM ini akan menjadi radio
promosi dan juga untuk edukasi terhadap masyarakat di lingkungan
KTM,"katanya.
Kadis Pertanian Babul Ibrahim mengatakan pihaknya terus memantau
program-program sektor pertanian,perkebunan,tanaman pangan,hortikultura
dan peternakan lewat anggaran provinsi maupun APBD Kabupaten Banyuasin."Tanggal 2 Desember 2017, Dinas Pertanian bekerjasama dengan Divisi
Patri Banyuasin akan meresmikan Sentra Peternakan Rakyat Tanjung Lago di
Banyu Urip,"katanya. (RED/DET)
EmoticonEmoticon