Banyuasin,KB- Harga kelapa ditingkat
pasaran baik ekspor maupun lokal makin murah, yang tadinya dibeli Rp
3000-Rp 3.800 perbutir kini turun menjadi Rp 2000-Rp 2.500 perbutir. Dan
harga tersebut menjadi yang terendah sepanjang 2016-2017.Dampaknya, petani kelapa dibuat pusing tujuh keliling terutama dalam
memenuhi kebutuhan hidup seperti bahan pokok dan biaya hidup lainnya
yang semakin tinggi seperti saat ini.
Para petani sendiri berharap pemerintah dapat membuat kebijakan yang dapat membantu para petani agar bisa bertahan."Harga kelapa saat ini sudah pada harga terendah Rp 2000 perbutir,
dan ini telah berlangsung sejak lebaran sampai sekarang," kata Sekjen
Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (PERPEKINDO) Muhammad Asri SH kepada
detiksumsel.com,Selasa (1/8/2017).
Turunnya harga kelapa ini terang Asri,Penurunan Harga Kelapa ini terangnya disebabkan persoalan Pasar dimana
Permintaan terus menurun sementara Buah kelapa produksinya sangat
tinggi. Dimana untuk di Palembang bisa 180 Ton hingga 200 ton/Hari dengan rata-rata 30 Ton/Kontainer."Pasar Lokal tidak sanggup menampung kelapa petani, sedangkan Pasar
Internasional (Ekspor) seperti Thailand dan China mengurangi Permintaan,
"kata pemuda keturunan bugis ini.
Turunnya harga ini tentu saja sangat menyulitkan karena rata-rata
petani kelapa ini mengandalkan hidup dari hasil jual kelapa tersebut"Jujur saja kondisi petani kelapa sangat sulit, kondisi bahan pokok
dan biaya hidup tinggi seperti ini,"tegas Ketua Repdem Banyuasin ini.Untuk mengembalikan agar harga kelapa kembali tinggi jelas Asri,Pemerintah harus bisa lebih mempermudah perizinan Ekspor jika perlu
memfasilitasi Pasar Ekspor karena memang Konsumen Kelapa dan produksi
turunannya menjanjikan di Pasar Internasional apalagi di Eropa dan
Amerika Kelapa jadi Makanan Alernatif.
Selain itu, solusi buat pemerintah juga agar bisa mengupayakan Pabrik
Pengelolaan Kelapa dalam skala besar seperti BUMD agar bisa menjadi PAD
dan juga bisa mengimbangi stabilitas Harga Pasar Global."Perhatian Khusus buat Petani kelapa juga mesti dilakukan pemerintah
baik itu subsidi maupun bantuan pengairan agar petani tidak terbebani
biaya perawatan Kebun Kelapa sehingga Produksi bisa tetap baik,jadi
walaupun harga turun dengan Peningkatan Produksi per Haktare nya Petani
tidak terlalu merasakan Penurunan harga tersebut,"harap Asri
Seperti di ketahui sentra Kelapa di Kabupaten Banyuasin di Kecamatan
Makarti Jaya,Banyuasin ll,Muara Telang,Sumber Marga Telang,Air Saleh
,Pulau Rimau,Muara Padang dan Muara Sugihan.Sementara itu,Wakil Ketua DPRD Banyuasin H Askolani Jasi mendorong
pemerintah pusat,Pemerintah Provinsi dan Kabupaten agar memberikan
perhatian terhadap petani kelapa terutama terkait harga di pasaran.Dan
solusi lain tentunya dengan membangun pabrik pengelola buah kelapa dalam
skala besar.
" Selama ini Kelapa dijual dalam bentuk buah sehingga harga selalu
tergantung dengan Ekspor dan harga pasaran. Kalau saja sudah dalam
bentuk olahan kemungkinan harga jual akan semakin baik dan petani akan
sejahtera. Maka dari itu saya sangat mendorongpemerintah mempercepat
pembangunan pabrik olahan skala besar,"katanya.
Disamping itu,lanjut H Askolani pembinaan dan pendampingan terhadap
para petani kelapa ini juga di perlukan sehingga sabut kelapa ataupun
batok kelapa bisa dijadikan bahan kerajinan sehingga menjadi sumber
penghasilan tambahan."Yang pasti sarana produksi seperti pupuk, pengairan juga mesti dapat perhatian dari Pemerintah,"tandasnya.(Det/Ay)
EmoticonEmoticon